Lahir di Donggala, daerah penghasil kakao di Sulawesi Tengah, anak kelima dari enam bersaudara ini diberi nama Sigit Purnomo Syamsudin Said. Semenjak kecil dia sudah rajin belajar mengolah suara.
Jika kemudian dia begitu menghayati lagu-lagu religi seperti dalam album Surgamu, itu karena semenjak belia dia sudah senang mengumandang adzan dan rajin melafalkan ayat-ayat suci Al Quran.
Rajin mengikuti lomba adzan. Dan pernah menjadi juara II dalam Lomba Adzan se propinsi Sulawesi Tengah. Semenjak kemenangan itu, dia sudah dikenal sebagai si tukang adzan.
Setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) di Donggala, Sigit kemudian hijrah ke Jakarta. Dia kuliah di Akademi Bahasa Asing ABA-ABI. Sembari kuliah dia menekuni dunia model dan dunia musik. Sama-sama ditekuni, tapi karirnya di dunia model tidak secemerlang di dunia musik. Walau amat terbatas, Sigit dikenal sebagai penyanyi oleh kalangan mahasiswa.
Dan anak muda dari Donggala itu haqul yakin bahwa hidup dan masa depannya di dunia musik.Setelah dua tahun kuliah, dia memutuskan meninggalkan kampus. Lalu tekun di dunia musik.
Sesudah bersolo karir beberapa saat, dia bergabung dengan group band Ungu tahun 1999, yang saat itu masih tenggelam di papan bawah.
Grup band itu dibentuk tahun 1996 oleh tiga sekawan. Ekky sebagai gitaris, Michael sebagai vokalis dan Pasha Van derr Krabb si penabuh drum. Walau tidak begitu sohor, grup band ini memiliki penggemar.
Saat hendak manggung tahun 1997, Pasha Van derr Krabb menghilang dan digantikan oleh Rowman. Sigit Purnomo Syamsudin Said bergabung dengan kelompok musik ini tahun 1999.
Ketika bergabung itulah dia mengunakan nama Pasha, yang kemudian diimbuhi dengan Ungu. Nama itu dipakai untuk menggantikan nama Pasha Van derr Krabb yang sudah hengkang dari band ini.
Selain untuk mengenang Van derr Krabb, pergantian nama itu juga karena alasan srategi. Nama Sigit itu sama dengan nama dengan vokalis sebuah group band yang saat itu sedang sohor. Bila ngotot memakai nama Sigit, diduga nama itu akan redup oleh ketenaran si vokalis sohor itu.
Setelah soal nama itu beres, dalam formasi baru Ungu bergerak cepat. Mereka mengawali karir dengan menyumbangkan dua lagu pada album kompilasi Klik.
Setahun berselang, mereka mempersiapkan album sendiri. Disiapkan dengan serius, album ini tidak begitu sukses. Yang sukses adalah album kedua mereka yang mengusung titel Tempat Terindah.
Album yang dirilis Desember 2003 itu meledak dan terjual sejumlah 80 ribu keping. Semenjak itulah nama Ungu mulai sohor. Tahun 2005, band ini menjadi salah satu group musik yang berkolaborasi dengan Chrisye, dalam album terbarunya Senyawa. Sebuah hal yang membanggakan, oleh karena Chrisye sudah melambung namanya dalam blantika musik.
Pada tahun yang sama Ungu melempar album ketiga yang mengusung hit Demi Waktu. Album ini mendapat double platinum dan membawa Ungu sohor hingga negeri seberang, Malaysia.
Di negeri jiran itu album mereka menjadi rebutan empat perusahaan label untuk memasarkannya. Ungu lalu memilih SRC, sebuah perusahaan yang juga menaungi Siti Nurhaliza, penembang kondang dari negeri para datuk ini.
Sohor di negeri jiran, kian melambung di negeri sendiri. Anak-anak muda ini kian gemilang lewat Album Surgamu, yang diluncurkan jelang Ramadhan 2006.
Dan sepak terjang Unggu terus melebar. Album keempat mereka, yang bertajuk Untukmu Selamanya, dirilis di empat negara. Malaysia, Singapura, Hongkong dan Indonesia. Selama Ramadhan 1428, Ungu merilis mini album bertitel Para Pencari-Mu yang berkolaborasi dengan Jeffry Al Buchori, ustad kondang di tanah air.
Jika penghargaan menjadi salah satu tolok ukur di dunia musik, maka Ungu pantaslah disebut group band papan atas. Lihatlah rupa-rupa penghargaan yang mereka terima.
Pada anugerah MTV Indonesia 2006, Ungu masuk dalam 3 nominasi, yaitu Most Favorite Group/Band/Duo, Best Director dalam "Demi Waktu" Abimael Gandy, dan Video of the Year "Demi Waktu".
Ungu membuktikan ketangguhan dalam SCTV Music Awards 2007. Album SurgaMu yang diproduseri Trinity/Prosound membawa Ungu menjadi penerima penghargaan Album Religi, Lagu Paling Ngetop dan Video Klip Paling Ngetop untuk lagu Andai Kutahu.
Sedangkan Album Melayang dengan hits Tercipta Untukmu memenangkan kategori Album Pop Rock.
Asmara
Di tengah kegemilangan album kedua mereka tahun 2003, Pasha mempersunting seorang gadis bernama Okie Callerista Agustina . Mereka dikaruniai 3 anak. Kisya Alvaro Putra Sigit, Shakinah Azalea Napasha, dan Nasha Anaya Putri Valentina Pasha.
Semula rumah tangga mereka terlihat bahagia. Kabar keretakan mulai muncul tahun 2007. Okie digosipkan berselingkuh dengan Idea Fasha, gitaris Marvell Band. Walau sempat memukul Idea, keduanya bisa meredam kisruh ini.
Kisruh kembali terjadi akhir tahun 2008. Dengan alasan tidak cocok, Okie mengajukan gugatan cerai. Akhir Januari 2008, ayah-ibu tiga anak ini resmi bercerai, meski Okie tengah hamil besar. Bertepatan dengan hari Valentine 14 Februari 2009, anak ketiga mereka lahir.
Perseteruan mereka kian panas. Okie menyeret Pasha ke pengadilan dengan tuduhan penganiayaan. Dia diancam hukuman bui 1,5 tahun. Awal tahun ini, atas permintaan hakim, Pasha meminta maaf kepada mantan istrinya itu di ruang sidang. Kasus ini tinggal menunggu putusan hakim.
Walau sudah bercerai dan dirasuki kabar kisah asmaranya dengan pemain sinetron remaja, Alyssa Soebandono, Pasha dan Okie memberi isyarat bersatu lagi. Saat Valentine Februari 2010, keduanya bertemu dalam acara ulang tahun anak yang ketiga itu. Keduanya bercanda, saling menyuap dan mengusap.